selamat berjumpa kembali para penggemar setia blogger ,kali ini saya akan share tentang perbedaan dan persamaan etika,moral dan akhlak ,tanpa berbasa-basi langsung saja dibaca ataupun dicopy paste untuk dipelajari lebih lanjut,,,
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
pentingnya
akhlak, etika dan moral. Ketiganya adalah hal yang sangat penting karena telah
mencakup segala pengertian tingkahlaku, tabiat, perangai, karakter manusia yang
baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah Swt atau dengan sesama
makhluk.
Timbulnya
kesadaran serta pendirian Akhlak, etika dan moral merupakan pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup yang selalu berpegang teguh pada
akhlak, etika dan moral adalah tindakan yang tepat dalam mewujudkan terhadap
kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak sesuai dengan akhlak, etika dan
moral yang baik merupakan tindakan yang menentang kesadaran tersebut. Sebagai generasi
penerus kita harus selalu berakhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi
terciptanya kehidupan yang rukun dan damai.
Untuk itu pada makalah ini
akan sedikit kami paparkan mengenai pengertian, sumber-sumber serta macam-macam
akhlak, etika dan moral.
B.Tujuan
1. Untuk
mengetahui tentang macam-macam etika,moral dan akhlak
2. Untuk
mengetahui apa yang menjadi sumber akhlak,moral dan etika
3. Untuk
menegtahui pengertian akhlak,moral dan etika
4. Untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan etika ,moral dan akhlak
C.Rumusan
Masalah
1. Pengertian
akhlak,moral dan etika
2. Macam-macam
etika,moral dan akhlak
3. Apa
yang menjadi sumber akhlak,moral dan etika
4. Perbedaan
dan persamaan etika,moral dan akhlak
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Etika,Moral dan Akhlak
1. Pengertian
Etika
Etika
adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Etika merupakan istilah yang berasal dari bahasa
Yunani ethos yang berarti: adat istiadat Sebagai cabang dari filsafat, maka
etika berangkat dari kesimpulan logis dan rasio guna untuk menetapkan ukuran
yang sama dan disepakati mengenai sesuatu perbuatan, apakah perbuatan itu baik
atau buruk, benar atau salah dan pantas atau tidak pantas untuk dikerjakan. Etika
dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan
keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenal gerak-gerik
fikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai
mengenal tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.
2. Pengertian
Moral
Secara bahasa moral berasal dari kata Latin “Mos” yang
dalam bentuk jamaknya “Mores” yang berarti juga adat atau cara hidup. Moral dan
etika sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan.
Moral dan atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan
etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. moral juga merupakan
istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia
dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam
kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang
dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.
Contoh :
Perbuatan itu bermoral
Perbuatan itu bermoral
Sesuai dengan norma Etika
3. Pengertian
Akhlak
Akhlak
berasal dari bahasa Arab “Akhlak” yang merupakan bentuk jamak dari “Khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” berarti budi pekerti, tabi’at, watak. Dalam kebahasaan
akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika.Secara istilah, akhlak
didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
a.
Prof. Sr. Ahmad Amin mendefinisikan akhlak
sebagai kehendak yang biasa dilakukan. Artinya, segala sesuatu kehendak yang
terbiasa dilakukan disebut akhlak.
b.
Sementara itu Ibnu Maskawih mengemukakan bahwa
akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan (sebelumnya).
c.
Sedangkan Al-Ghazali memberikan definisi,
akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan
kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai
pertimbangan.
Dari
definisi-definisi tersebut ada kesamaan dalam hal ini :
a. Akhlak berpangkal pada hati, jiwa atau
kehendak, kemudian
b. Diwujudkan dalam perbuatan sebagai
kebiasaan (bukan perbuatan yang dibuat-buat, tetapi sewajarnya).
B.Macam-macam
Moral,Etika, dan Akhlak
a) Macam-macam
Etika
Dalam
membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau
etis itu sama halnya dengan berbicara tentang moral. Manusia disebut etis
karena manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam
rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya,
antara rohani dengan jasmaninya, dan antara ssebagai makhluk dengan
penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang
dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika yaitu sebagai berikut:
Ø Etika Deskriptif
Etika
yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia,
serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang
kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang
dikaitkan dengan kondisi tertentu yang memungkinkan manusia dapat bertindak
secara etis.
Ø Etika Normatif
Etika
yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki
oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal
yang buruk sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
Ø Etika
metaetika
Merupakan sebuah cabang dari etika yang
membahas dan menyelidiki serta menetapkan arti dan makna istilah-istilah
normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan-pertanyaan etis yang membenarkan
atau menyalahkan suatu tindakan. Istilsh-istilah normatif yang sering mendapat
perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah, yang
terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya.
b) Macam-
macam moral
Ø Moral
keagamaan
Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama
Islam.
Ø
Moral
sekuler
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata.
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata.
c)
Macam-macam
akhlak
Ulama
akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan
orang-orang sidiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan
orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
Ø Akhlak baik (al-akhlaqul mahmudah),
yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang
lain.
Ø
Akhlak
buruk atau tercela (al-akhlakul madzmumah), yaitu perbuatan buruk terhadap
Tuhan ,sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain.
C.
Sumber dari Akhlak, Etika dan Moral.
Yang
dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah, bukan akal pikiran
atau pandangan masyarakat sebagaimana konsep etika dan moral. Dan bukan karena
baik dan buruk dengan sendirinya sebagaimana pandangan muktazilah.Hati nurani
atau fitrah dalam bahasa Al-Quran memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk
karena manusia diciptakan oleh Allah swt memiliki fitrah bertauhid, mengakui
keesaan-Nya (QS. Arrum: 30). Karena fitrah itulah manusia cinta kepada kesucian
dan selalu cenderung kepada kebenaran. Namun fitrah manusia tidak selalu
terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar, misalnya
pengaruh pendidikan dan linngkungan. Oleh sebab itu ukuran baik dan buruk tidak
dapat diserahkan sepenuhnya kepada hati nurani atau fitrah manusia semata.
Fitrah hanyalah potensi dasar yang perlu dipelihara dan dikembangkan.Semua
keputusan syara’ tidak akan bertentangan dengan hati nurani manusia, karena
kedua-duanya berasal dari sumber yang sama yaitu Allah swt. Demikian juga
dengan akal pikiran, Ia hanyalah salah satu kekuatan yang dimilki manusia untuk
mencari kebaikan atau keburukan. Pandangan masyarakat juga bisa dijadikan salah
satu ukuran baik dan buruk. Masyarakat yang hati nuraninya sudah tertututp dan
akal pikiran mereka sudah dikotori oleh perilaku tercela tidak bisa dijadikan
ukuran. Hanya kebiasaan masyarakat yang baiklah yang dapat dijadikan ukuran.
Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dimasyarakat.Mengenai istilah akhlak, etika dan moral dapat dilihat perbedaannya dari objeknya, dimana akhlak menitikberatkan perbuatan terhadap Tuhan dan sesama manusia, sedangkan etika dan moral hanya menitikberatkan perbuatan terhadap sesama manusia saja. Maka istilah akhlak sifatnya teosentris, meskipun akhlak itu ada yang tertuju kepada manusia dan makhluk-makhluk lain, namun tujuan utamanya karena Allah swt. Tetapi istilah etika dan moral semata-mata sasaran dan tujuannya untuk manusia saja. Karena itu, istilah tersebut bersifat antroposentris (kemanusiaan saja).
Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dimasyarakat.Mengenai istilah akhlak, etika dan moral dapat dilihat perbedaannya dari objeknya, dimana akhlak menitikberatkan perbuatan terhadap Tuhan dan sesama manusia, sedangkan etika dan moral hanya menitikberatkan perbuatan terhadap sesama manusia saja. Maka istilah akhlak sifatnya teosentris, meskipun akhlak itu ada yang tertuju kepada manusia dan makhluk-makhluk lain, namun tujuan utamanya karena Allah swt. Tetapi istilah etika dan moral semata-mata sasaran dan tujuannya untuk manusia saja. Karena itu, istilah tersebut bersifat antroposentris (kemanusiaan saja).
D.Persamaan dan Perbedaan Antara
Etika,Moral dan Akhlak
·
Persamaan
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan
moral yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
v Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran
atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
v Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah
kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin
rendah pula kualitas kemanusiaannya.
v Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan
konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk
pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan,
pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan,
dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.
·
Perbedaan
Selain
ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di
atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing
dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi
perbedaan yang dimaksud:
v Akhlak
merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang
menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan,
sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran
Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang
nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari
pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber
dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung
kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan
dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Sedangkan
etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup
manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang
merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan
perbuatan. Dan jika moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran
tindakan yang umum diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.Yang
menjadi sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan
tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah. Jika dalam etika untuk
menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan
atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam
pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung dimasyarakat.
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Jika etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif dan etika metaetika. Sedangkan moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral sekuler.
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Jika etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif dan etika metaetika. Sedangkan moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral sekuler.
B.Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat membantu dan meningkatkan etika,moral dan
akhlak kita semua dalam berbagai pihak dan tentunya menuju yang lebih baik dari
yang biasanya.
Diupayakan
untuk seluruh masyarakat yang berkaitan dengan bidang pendidikan agar tetap
selalu meningkatkan etika,moral dan akhlaknya dalam melakukan sesuatu agar
dapat menuju masyarakat yang madani dan menuju suatu perubahan yang lebih baik
tentunya.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlak. (Yogyakarta: LPPI. 2007). Cet. 9.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. (Jakarta: Rajawali Pers. 2009).
Mahjuddin. Kuliah Akhlak Tasawuf. (Jakarta: Kalam Mulia. 1991).
Haris, Abd. Etika Hamka. (Yogyakarta: Elkis. 2010). Cet. I.
http://edankedeadrose.blogspot.com/2011/11/persamaan-perbedaan-antara-akhlak-etika.html
3 komentar:
bang thank's banget infonya
tapi font blognya nggak jelas bang,,,
hehehe
coba klo buat blog tu pinteran dikit ngapa bro, tulisannya gelap backgroundnya gelap
Posting Komentar